Setiap masyarakat memiliki kecenderungan untuk menyampaikan norma dan nilai kepada anggotanya, juga dalam bidang politik.
Dari proses penanaman, umat paroki akan mencoba mempelajari bagaimana seharusnya sistem politik bekerja dan apa yang harus dilakukan pemerintah untuk rakyatnya.
Sikap politik yang dipelajari oleh anggota masyarakat dalam waktu yang relatif lama
akan membentuk budaya tertentu, yaitu budaya politik.
Dari buku Pengantar Ilmu Politik (2016) karya Michael G. Roskin dkk, dijelaskan definisi budaya politik Sidney Verba.
Budaya politik, menurut Sidney Verba, adalah sistem keyakinan empiris, simbol ekspresif dan nilai-nilai yang mendefinisikan situasi di mana tindakan politik dilakukan.
Baca juga: Partai Politik: Pengertian dan Fungsinya
Pada dasarnya, budaya politik adalah nilai-nilai pengetahuan, adat istiadat dan norma-norma yang dianut
bersama dan melandasi pandangan hidup warga suatu negara.
Dapatkan informasi, inspirasi, dan wawasan di email Anda.
email pendaftaran
Budaya politik lebih menitikberatkan pada aspek non-aktual dari perilaku seperti pandangan, sikap, nilai dan keyakinan. Budaya politik dengan demikian merupakan dimensi psikologis dari suatu sistem politik yang berperan penting dalam keberlangsungan suatu sistem politik.
Budaya politik tidak dapat dipisahkan dari sistem politik. Karena sistem politik didasarkan pada budaya politik.
Artinya, ketika kita berbicara tentang budaya politik, kita tidak jauh dari berbicara tentang sistem politik, yang meliputi komponen struktur politik, fungsi sistem politik, atau kombinasi dari struktur dan fungsi politik.
Selain itu, budaya politik juga mencakup komponen perilaku penduduk suatu negara secara massal
yang berperan dalam menciptakan sistem politik yang ideal.
Baca juga: Infrastruktur Politik di Indonesia
Dari berbagai penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa budaya politik adalah persepsi dan tindakan warga suatu negara dalam kaitannya dengan pembentukan struktur dan proses kegiatan politik masyarakat yang bersangkutan dan pemerintahnya.
Jenis budaya politik
Dalam buku Mengenal Ilmu Politik (2015) karya Ikhsan Darmawan, dijelaskan beberapa jenis budaya politik, yaitu:
budaya politik gerejawi
Budaya politik parokial adalah jenis budaya politik yang terbatas pada lingkup regional yang kecil.
Budaya politik ini menunjukkan partisipasi yang sangat kecil dalam politik masyarakat karena faktor kognitif (tingkat pendidikan yang rendah).
Jenis budaya politik ini juga menunjukkan bahwa orang tidak memiliki minat maupun kemampuan untuk berpartisipasi dalam politik. Jenis budaya politik ini terlihat jelas pada kelompok masyarakat tradisional.
Topik budaya politik
Subyek-budaya politik adalah jenis budaya politik di mana anggota masyarakat tidak memiliki banyak perhatian atau kesadaran dari seluruh sistem politik yang ada.
Dalam jenis budaya politik ini, lebih banyak perhatian diberikan pada hasil dari sistem politik tertentu. Adapun partisipasi dan keterlibatan dalam sistem politik dapat dikatakan sangat kecil.
Baca juga: Superstruktur Politik Indonesia
Kekuatan subyek politik semacam ini sangat kecil dalam hal mempengaruhi dan mengubah sistem politik yang ada. Dengan demikian posisi subyek politik semacam ini tinggal menunggu pedoman yang disusun oleh para pengambil keputusan politik.
Budaya politik yang berpartisipasi
Budaya politik peserta adalah jenis budaya politik di mana anggota masyarakat sadar akan hak dan kewajibannya sebagai warga negara.
Pada tipe ini, umat paroki berperan aktif dalam proses politik dan dapat mempengaruhi kebijakan politik penguasa.
Budaya politik tipe partisipan adalah tempat yang ideal bagi demokrasi untuk berkembang. Hal ini disebabkan adanya harmonisasi hubungan antara warga negara dan negara. Harmonisasi hubungan ini terlihat pada partisipasi aktif warga dalam proses politik.
LIHAT JUGA :
indonesiahm2021.id
unesa.id
unimedia.ac.id
politeknikimigrasi.ac.id
stikessarimulia.ac.id
ptsemenkupang.co.id